Monday, 23 December 2013

“ Aku adalah Aku dan di dalam Aku ada Aku "



Bismillahirrohmaanirrohim.
Kumulai dengan kutipan ayat dari surat Al-Kahfi ayat ke-91 yang artinya “sesungguhnya ilmu Kami meliputi segala apa yang ada padanya”; dan ku harap Dia menuntun tanganku yang menulis ini dengan kesempurnaan kehendaknya yang jauh dari “fana”.
Sesuai dengan kodratnya, manusia senantiasa berhasrat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan, Allah pun telah menunjukkan jalan itu kepada umat manusia. Dalam surah Al-Baqarah ayat 186 Allah berfirman: “Dan, apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa kepada-Ku.”
Dalam ayat lain, dikatakan: “Dan, kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha luas (rahmatnya) lagi Maha Mengetahui. (QS Al-Baqarah: 115). Pada surah Qaaf ayat 16 disebutkan: “Dan, sesungguhnya Kami menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya. Dan, Kami lebih dekat kepadanya dari urat lehernya.”
Detak hidup adalah Alloh yang meliputi segala sesuatu; Manusia, Hewan, Tumbuhan, zat, sifat, Kata-kata dan sebagainya diliputi oleh Alloh yang maha tunggal. Sifat-sifatnya meliputi apa yang ada diantara yang hidup dan yang mati, yang besar dan yang kecil, yang hak dan yang batil, yang kaya dan miskin, yang rendah dan tinggi_singkatnya segala yang berpasangan yang telah “diadakannya”.
Dia suci dari segala prasangka akan ketidakpastian dan bersih dari semua ketidak selarasan dan perselisihan akan kodrat sang khalik yang telah diciptakannya, dan hanya untuknya. Suci yang berarti tanpa cela, tanpa cacat dan tanpa kekurangan akan semua kehendaknya karna Dialah tempat bersandarnya segala kehendak dan harapan serta pinta segala yang bernafsu.
Aku baru saja kembali ke tulisan ini setelah mencarikan gembok bapakku yang hilang dan aku menemukannya. Mungkinkah ini isyarat bahwa segala sesuatu itu, saat ini masih terkonci dengan kuat?, maka dengan kehendakmu yang agung, kuharap mala mini engkau membukakan pintu itu kepadaku dan memberikanku keleluasaan menyelami isi kalbuku yang terdalam sehingga otakku dapat mencerna kearifan dari alam fikir yang telah kau anugrahkan kepadaku sebagai manusia.
Demi mewujudkan wujudmu yang benar-benar ada, dan mustahil akan ketiadaan sehingga menghilang, temanilah aku dalam meneliti setiap keberadaanmu di dunia dimana aku berada saat ini sebab aku hambaMu yang sedang mencari wujud keberadaanmu atas diriku, karna engkau pastilah meliputiku jua.

Muncullah kalimat yang membingungkan “ Aku adalah Aku dan di dalam Aku ada Aku:”. Engkau berhak untuk membiarkanku menikmati kebingungan ini karna ketika aku bingung, maka disanalah engkau akan menunjukkan keberadaanmu sebab ketika aku mencariMu, engkau akan betul-betul dekat denganku, dan dalam kebingungan ini engkau semakin nyata adanya sebab dengan adanya diriMu aku mulai bingung.
Aku letakkan harapan diriku kepada ke-20 sifatnya yang maha terpuji sehingga kesemuanya menyatu menjadi sebuah kesempurnaan. 2 (dua) berarti aku dan dia, sedangkan 0 (nol) berarti suatu ketiadaan, atau peleburan akan batas-batas sang khalik dan mahluk; sehingga keberadaan sifat yang 20 itu pada diriku akan mengembalikanku kepada suatu ketiadaan, yaitu ketiadaan akan aku sebagai mahluk fana yang senantiasa mengagungkan fisiknya. Ketika aku menyadari dengan sebenar-benarnya akan berduanya aku denganNya maka aku akan tiada.  Namun, masih tetap “ketiadaan” yang rumit karna semua itu belumlah nyata.
Di dalam alam fikir ini ingin kucoba menelaah isi terdalam sanubariku dengan “bermain-main” dalam alam fikir (sementara) ini dengan mencoba mengupas kesejatian sifat tuhanku yang masih rumit ketika aku menulis kata demi kata pada saat ini. Dengan mengucap “tiada daya dan upaya Melainkan engkau yaaAlloh”.
Sedemikian jelasnya engkau kabarkan kepadaku akan sifat-sifatMu yang agung agar aku dapat menyelami dan mendalamiMu wahai Tuhanku, sebab keberadaan sifat-sifatMu itulah yang meyakinimu sebagai tuhan yang meliputiku. Sifatmu suci tanpa cela dan kekurangan, dan mengingkarinya akan membawa kesesatan dan petaka yang nyata. Didalamnya terdapat rahasia besar untuk kugali agar benar-benar dekat denganmu sebab bagaimana aku menghampirimu tanpa mengenalmu_malulah rasanya. Dan bagaimana aku mengenalmu tanpa aku mengetahui bagaimana engkau melalui sifatmu. Sebab itu, izinkanlah aku menghampiri untuk bersamamu sebagai kekasihmu dengan mengenalmu untuk menghampirimu melalui mendalami sifat-sifatMu.

0 comments:

Post a Comment

Rinjani Mountain