Sunday 29 December 2013

Tokoh Islam Sasak Pada Masa Penjajahan

  1. Tuan Guru Haji Umar (Kelayu). Beliau terlahir pada tahun1200 Hijriyah. Orang tuanya bernama Kyai Ratna yang terkenal karena sangat pemurah terhadapfakir miskin dan para musafir. Neneknya bernama Kyai Nurul Hudayang meninggal sewaktu shalat subuh dalam keadaan sujud. T.G.H.Umar sangat tekun memberikan bimbingan pengajian dari saturumah ke rumah yang lain. Beliau juga rajin mengaji kepada orangalim, cerdas dan shaleh. T.G.H. Umar Kelayu belajar ilmu-ilmuagama di pulau Lombok dan di tanah suci Mekah.Secara garis besarnya dapat dijelaskan sebagai berikut: padaawal mulanya beliau belajar membaca al Qur’an di Tanjung,kemudian ke Sekarbela pada T.G.H. Mustafa dan Haji Amin diSesela. Pada usia 14 tahun T.G.H. Umar diperintahkan ke Mekahuntuk naik Haji oleh ayahnya dan berangkat dari Labuhan Haji.DiMekah beliau berguru tentang hadits pada Syekh Mustafa Afifi,Syekh Abdul Karim, dan Syekh Zaenuddin Sumbawa sedangkan pelajaran sufi diperoleh pada seorang ulama di Madinah. Setelah 15tahun ia kembali ke kampung halamannya untuk memberikan berbagai ilmu yang telah diperolehnya dari Mekah.Murid-murid T.G.H. Umar yang termasuk ulama besar  banyak berasal dari luar Lombok antara lain: Haji Abdul Fatta dariPontianak, Haji Dana dari Palembang, Haji Nawawi dari Lampungdan Haji Abdurrahman dari Kedah Malaysia. Sedangkan yang berasal dari Lombok antara lain: Hall Rais dari sekarbela, HajiMohammad Saleh dari Bengkel, Haji Abdul Hamid dari Pejeruk Ampenan, Haji As’ari dari Sekarbela, Haji Abdul Karim dari Praya,Haji Malin dari Pagutan, Haji Syarafuddin dari Pancor dan HajiBadarul Islam dari Pancor. Selain T.G.H. Umar masih terdapatulama-ulama terkemuka lainnya dan menjadi sahabatnya antara lain:T.G.H. Sidik dari Karang Kelok, T.G.H. Ibrahim dari Tanjung Luar dan T.G.H. Muhammad dari Mertok. T.G.H. Umar kembali berangkat haji pada tanggal 8 Rabiul Akhir 1349 H. Beliau meninggal dunia di kampung Nispalul dan dimakainkan di Mu’allaMekah.
  2. T.G.H Muhammad Saleh (Lopan). Awal abad ke XX M dikenal sebagai era kebangkitan Islam.Seorang ulama Islam yang tidak kurang jasanya dalam pembinaandan pengembangan Islam di Gumi Sasak adalah T.G. MuhammadSaleh alias T.G. Lopan. Beliau terkenal sangat wara’dan tak kenalmenyerah dalam mengembangkan ajaran ushul fiqh di kalanganumat Islam. Beliau juga mengembangkan ajaran sufi di Padamara,Sakra, Mesanggoh Gerung, Karang Kelok dan lain-lain.
  3. T.G.H. Ali Batu (Sakra). T.G.H. Ali Batu berasal dari Sakra. Beliau sangat gigihmemberikan pengajian-pengajian dan terkenal sangat alim. Selain beliau aktif dalam memberikan pengajian-pengajian, beliau juga banyak memimpin peperangan-peperangan antara orang-orang Sasak melawan kekuasaan Bali. Beliau meninggal saat peperangan tersebut.
  4. T.G.H. Mustafa (Kotaraja). T.G.H. Mustafa adalah seorang tokoh penyebar agama dimasa penjajahan Belanda. Pada saat itu banyak terdapat orang-orang Bali yang berdomisili di Kotaraja, tetapi beliau tanpa takut dan pantang mundur tetap memberikan pengajian-pengajian baik yang bersifat khusus maupun umum.
  5.  T.G.H. Badarul Islam (Pancor). T.G.H. Badarul Islam adalah salah satu tokoh yang sangatkharismatik. Beliau banyak memberikan pengajian-pengajian danmurid-muridnya pun banyak yang berasal dari berbagai tempat di Gumi Sasak.
  6. T.G.H. M. Shaleh Hambali (Bengkel). Nama kecil beliau adalah Muhammad Shaleh. Beliaumerupakan putra bungsu dari delapan bersaudara pasangan Hambali dan Halimah. Muhammad Shaleh dilahirkan pada hari Jum’at tanggal7 Ramadhan bertepatan dengan tahun 1893 Masehi. Kisah hidup beliau hampir mirip dengan kelahiran Rasulullah. Ketika beliaumasih dalam kandungan berumur 6 bulan, ayahnya dipanggilmenghadap Yang Maha Kuasa. Ketika beliau berumur 6 bulan,ibundanya tercinta menyusul ayahandanya dan beliaupun menjadiyatim piatu.Tuan Guru Haji Muhammad Shaleh Hambali mulai belajar mengaji pada usia 7 tahun. Beliau mengaji dengan teratur dan tekun pada salah seorang guru al-Qur’an yang ahli tajwid bernama Ramlialias Guru Sumbawa di desa kelahirannya di Bengkel. Setelah itu beliau melanjutkan pendidikannya ke Mekah al-Mukarromah sejak tahun 1912M sampai dengan 1921 M. Semasa di Mekah beliau berguru pada ulama fiqh, tafsir, tasawuf dan ilmu-ilmu agama yanglainnya.Adapun guru-guru beliau di Mekah adalah: Syekh Said AlYamani, Syekh Hasan Bin Syekh Said Al Yamani, Syekh AlawiMaliki Al Makki, Syekh Hamdan Al Maghrabi, Syekh Abdusatar Hindi, Syekh Said Al Hadrawi Makki, Syekh Muhammad Arsyad,Syekh Shaleh Bafadal, dan Syekh Ali Umairah Al Fayumi AlMishra.Selain belajar pada ulama di Mekah beliau juga belajar padaulama yang berasal dari Indonesia seperti T.G.H. Umar dariSumbawa, T.G.H. Muhammad Irsyad dari Sumbawa, T.G.H. Utsmandari Serawak, KH Muchtar dari Bogor, KH Misbah dari Banten,T.G.H. Abdul Ghani dari Bali, T.G.H. Abdurrahman dari Bali,T.G.H. Utsman dari Pontianak, T.G.H. Umar dari Kelayu, T.G.H.Abdul Hamid dari Pagutan, T.G.H. Asy’ari dari Sekarbela, danT.G.H. Yahya dari Jerowaru.Beberapa karya beliau seperti: Ta’lim Al Shibyan Bi GhayatAl Bayan berisi tentang tauhid, fiqh, tasawuf ditulis tahun 1354 Hijriyah dicetak di Surabaya. Kitab Bintang Perniagaan (fiqh) ditulistahun 1376 Hijriyah dicetak di Surabaya. Kitab Cempaka MuliaPerhiasan Manusia (tulisan tangan) bersumber dari kitab Bidayat AlHidayah karya Imam Al Ghazali (Wasiat Al Mustafa, terjemahan 30 wasiat dari Musthafa Rasulullah kepada Sayyidina Ali) berupatulisan tangan. Kemudian Mawa’id AZ Shalihiyah, sebuah kitabhadits ditulis tahun 1364 H dicetak di Surabaya. Kitab Intan BerlianPerhiasan Laki Perempuan berisi tentang fiqh keluarga ditulis tahun1371 Hijriyah diterbitkan di Surabaya. Beberapa lainnya, ManzalulAl Amrad tentang puasa, Hidayat Al Athfal tentang tajwid Al Qur’anatau nasehat kepada anak, dan Al-Lu’lu’A1¬Mantsur tentang hadits.Beberapa kepribadian beliau yang menunjukkan atas kesufiannyadapat dijelaskan sebagaimana penuturan murid beliau (T.G.H. IshaqHafid): “Datok adalah orang yang zuhud pada dunia, kekayaan yangdimiliki tidak membuat bel iau lupa daratan, sebagian menjadi tanahwakaf milik pesantren. Beliau suka berbelanja membeli barang- barang kebutuhan bangunan madrasah, pergi ke sawah, semata-matamengharap ridhaAllah.lidak tertipu oleh harta benda, harta itudinafkah untuk kepentingan agama, beliau belanjakan untuk fakir miskin, anak yatim piatu, orang tua jompo, santri-santri yangkehabisan bekal, hidup beliau begitu sederhana, qana’ah, bersih, sukamemakai minyak wangi dan memakai pakaian putih”.T.G.H.M. Shaleh Hambali wafat pada hari Sabtu tanggal 15Jumadhil Akhir bertepatan dengan tanggal 7 September 1968Masehi pukul 07.00 Wita. Sebelum wafat beliau berwasiat kepada keluargadan segenap santrinya, yang terurai dalam sebuah lintasan kalimatindah dan bermakna:
    1. Peliharalah persatuan dan kesatuan di antara sesamamu.
    2. Belajarlah pada guru yang beraliran Ahlussunnah wal-Jama’ah.
    3. Peliharalah Yayasan Perguruan Darul Qur’an dan usahakanlahagar berkembang lebih baik.T.G.H.M. Shaleh Hambali tak pernah pergi karena ilmu danamalnya terus mengalir dilestarikan oleh generasi berikutnya.7.
  7.  T.G.H. Muhammad Mutawalli Yahya A1 Kalimi (Jerowaru). Nama kecil Tuan Guru Haji Muhammad Mutawalli Yahya AlKalimi adalah Imran. Dilahirkan pada tahun 1921 M di kampungDirek, desa Jerowaru kabupaten Lombok Timur. Ayahnya seorangyang diberikan nama populer Guru Yahya atau Guru Yahye. Julukan31 guru diberikan kepada ayahandanya kar&a ia tekun, aktif dan rajinmenjadi guru ngaji. Sedangkan ibundanya bernama Inaq Nasar.Pengembaraannya dalam menuntut ilmu berawal dari pendidikankeluarga kemudian disekolahkan di sekolah Belanda Yolk School pada tahun 1927 M sampai dengan 1930 M. Setelah menyelesaikansekolah rakyat ia melanjutkan studi di Kediri Lombok Barat padasalah seorang Tuan Guru yang terkenal akan kesolehan dankeilmuannya yaitu Tuan Guru Haji Lalu Abdul Hafidz.Imran dikenal sebagai orang yang tekun, saleh dan cerdas.Pada saat belajar di Lombok Barat inilah Imran mulai bersentuhandengan kitab-kitab klasik yang membahas nahwu, sharaf, tauhid,ushul fiqh, dan fiqh. Kemudian sekitar tahun 1945 M, beliau berangkat ke Mekah al-Mukarromah. Setelah beliau pulang daritanah suci, beliau berkiprah melakukan pembinaan keluarga dalammembangun sumber daya manusia. Beliau juga dianggap mampumengubah pola pikir masyarakat yang menganut paham animisme,dinamisme dan pengikut ajaran Islam Waktu Telu yang masih berkembang luas di masyarakat.Tuan Guru Haji Muhammad Mutawalli Yahya A1 Kalimi juga berkiprah dalam berbagai bidang, terutama dalam pengembangan dunia pendidikan, seperti membuka majlis taklim,membuka lembaga pendidikan dasar seperti Lembaga Pendidikan Nahdlatul Awam, Pondok Pesantren Darul Aitam dll. Dalam bidangsosial beliau juga banyak berkiprah. Bersama masyarakat, beliau juga membuat jalan raya, jembatan, serta membangun panti sosial.Dalam bidang ekonomi beliau juga membangun pasar rakyat,membuka lahan pertanian. Sedangkan dalam bidang politik beliau juga mengikuti berbagai organisasi politik seperti Masyumi danGolkar.Tuan Guru Haji Muhammad Mutawalli Yahya Al Kalimiwafat pada tanggal 4 Rajab 1403H (4 April 1984 M) di Jerowaru,dan dimakamkan di dekat kediaman beliau. Lautan manusia berbondong-bondong membanjiri pemakamanbeliau, baik darikalangan pemerintahan maupun para alim ulama serta masyarakatumum..
  8.  T.G.K.H. Muhammad Zaenuddin Abdul Majid (Pancor). Pada tahun 1937 Mdidirikan sebuah lembaga pendidikan Islam bernama Nahdlatul Wathan (NW) yangdikelola secara modem.Pendirinya adalah T.G.K.H.Muhammad Zainuddin AbdulMajid dari Pancor Lombok Timur. Beliau terkenal dengannama Maulana Syekh atauTuan Guru Pancor. Dalamusahanya mengembangkanIslam, ternyata beliau jugamendapatkan tentangan dari para ulama Islam lainnya. Paraulama tersebut beranggapan bahwa sistem pendidikan yang beliaukembangkan dianggap bid’ah.Sampai dengan kedatangan tentara Jepang di Gumi Sasak, perkembangan Nahdlatul Wathan sangat lambat karena mendapatkanhalangan dan tantangan dari berbagai pihak. Ulama-ulama tua sangatanti terhadap pengaruh kebudayaan Eropa. Mata pelajaran umumseperti membaca dan menulis aksara latin dianggap sebagai sesuatuyang asing.T.G.K.H Muhammad Zainuddin Abdul Majid dilahirkan diKampung Bermi Pancor, Lombok Timur pada tanggal 17 Rabi’ulAwal 1316 H (1898M). Nama kecil beliau adalah MuhammadSaggaf. Nama tersebut diberikan oleh ayahandanya yang bernamaT.G.H. Abdul Madjid dan dikenal dengan sebutan “Guru Mu’minah”yang kesohor sebagai orang terpandang, saudagar besar dan kaya,serta pemurah. Guru Mu’minah termasuk seorang pejuang yangsangat pemberani, beliau pemah memimpin pasukan dari pihak Raden Rarang menyerang bala kerajaan Karangasem Bali yang saatitu menguasai pulau Lombok. Situasi perjuangan dan semangat jihad T.G.H. Abdul Madjid pada masa itu mendorong putera “Saggaf’ kelak menjadi ulamamujahid yang menegakkan panji-panji Islam di negeri ini. Sejak umur 5 tahun, beliau banyak belajar al-Qur’an dan dasar-dasar agama pada ayahnya. Pada usia 8 tahun beliau masuk Sekolah Rakyat 4tahun di Selong dan 4 tahun kemudian berhasil menamatkansekolahnya dengan prestasi yang sangat gemilang. Sebagai santri beliau juga belajar nahwu, sharaf dan ilmu-ilmu keislaman lainnya pada T.G.H. Syarafuddin Pancor dan T.G.H. Abdullah bin AmaqDulaji.Untuk mewujudkan cita-cita sang ayah agar puterakesayangannya kelak menjadi ulama besar, maka ayahanda Saggaf membawanya ke tanah suci Mekah untuk melanjutkan pelajaran danmendalami ilmu-ilmu keislaman. Begitu mendalam kasih sayangorang tuanya kepada pendidikan beliau, sampai-sampai ayahandanya pun ikut bermukim di tanah suci Mekah. Selain belajar di Mekah, beliau juga banyak berguru pada ulama-ulama besar yang berasal,dari berbagai pulau di Indonesia seperti Jawa, Sumatera dan lain-lain.Setelah tumbuh dewasa T.G.K.H. Muhammad Zainuddin AbdulMajid banyak memberikan pengajian-pengajian di seluruh pulauLombok, bahkan sampai keluar daerah.
  9.  T.G.H. Mahsun (Masbagik). T.G.H. Mahsun dilahirkan di desa Danger, kecamatanMasbagik, kabupaten Lombok Timur pada tahun 1907 M. Namakecil beliau adalah Ahmad. Nama tersebut diberikan olehorangtuanya, H. Mukhtar dan Hj. Raodah. Kelahiranputera yang satuini sangat menggembirakan hati kedua orang tuanya, mereka berharap kelak anaknya akan sangat berguna dalam membina dan mengembangkan ajaran agama Islam.Sejak masih kecil beliau banyak belajar membaca al-Qur’andan mempelajari dasar-dasar agama dari orang tuanya. Pada usia 8 tahun beliau masuk Sekolah Rakyat dan melanjutkan pendidikannyake Ibtidaiyah. Kerasnya didikan orang tua berdampak positif terhadap Ahmad sehingga pada masa kanak-kanak Ahmad telahmemperlihatkan keberanian, kejujuran, dan bakat kepemimpinan.Setelah cukup dewasa ia banyak belajar tauhid, fiqh, dan lain-lain, pada ulama-ulama ternama seperti T.G.H. Saleh Hambali(Bengkel) dan T.G.H. Badarul Islam (Pancor). Untuk lebihmeningkatkan pemahamannya terhadap ilmu-ilmu agama beliau punkemudian belajar ke Mekah dan menempuh pendidikan selama 4tahun terhitung sejak tahun 1936 M sampai dengan 1940 M. Setelah pulang dari Mekah beliau banyak memberikan pembinaan dan pengembangan agama Islam kepada masyarakat hampir di berbagaitempat di seluruh Lombok Timur. Lembaga pendidikan yang berdiri berkat jdsa-jasa beliau adalah Yayasan Pendidikan NahdlatulUmmah (Yadinu) dan Al Ijtihad di Danger. Kedua lembaga pendidikan tersebut sampai sekarang masih eksis.T.G.H. Mahsun termasuk salah satu tokoh pejuangkemerdekaan yang tergabung dalam pasukan Banteng Hitam. Beliaumemimpin Masbagik saat penyerangan Belanda di kota Selong, bergabung dengan pasukan dari Lendang Nangka (H. Jumhur Hakim) dan pasukan dari Pringgasela (T.G.H. Muhammad). Padasaat penyerangan tersebut, gugurlah pahlawan-pahlawan yang sangatkita banggakan antara lain: T.G.H. Muhammad, Sayid Saleh(Pringgasela), T.G.H. Faesal saudara dari T.G.H. Zaenuddin AbdulMajid (Pancor).

2 comments:

Anonymous said...

Alhamdulillahirabbil'alamin, semoga berkah ilmunya senantiasa masyarakat sasak dan semuanya. Amiin

Unknown said...

Cinta ulama ,pewaris para nabi

Post a Comment

Rinjani Mountain